Jun 26, 2009

Rokok Merusak Sistem Enzim Paru-paru

Satu lagi bahaya merokok. Rokok tampaknya mampu merusak fungsi enzim utama di dalam paru-paru. Keadaan inilah yang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang umumnya diderita perokok.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan di U.S. Department of Energy’s Brookhaven National Laboratory dan para koleganya ini dipublikasikan dalam jurnal Nuclear Medicine edisi September.

Penelitian ini menggunakan sebuah radiotracer untuk melacak enzim yang terdapat di paru-paru. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi tracer yang terdapat dalam aliran darah perokok lebih sedikit dibandingkan yang bukan perokok. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa respon tubuh perokok dan bukan perokok terhadap sejumlah zat kimia, misalnya obat penenang, obat bius, ataupun narkoba yang masuk melalui pernafasan atau urat nadi keduanya sama.

"Pengaruh rokok pada kesehatan manusia sangat besar, namun belum diketahui efek farmakologis rokok pada tubuh manusia selain efek nikotin," kata Joanna Flower, direktur Center for Translational Neuroimaging di Brookhaven.

Fowler dan koleganya dari Brookhaven, National Institute on Drug Abuse (NIDA) dan Stony Brook University juga menggunakan alat pemindai positron emission tomography (PET) sebagai pelacak zat kimia yang terikat pada enzim. Ikatan ini akan membentuk enzim monoamin oksidase (MAO A) yang spesifik untuk melacak jumlah MAO A di tubuh sembilan perokok dan bukan perokok.

Dengan pencitraan bagian tubuh dengan PET, para ilmuwan mampu mengukur konsentrasi dan pergerakan radiotracer dan MAO A, jenis enzim yang fungsinya mengatur keadaan jiwa dan salah satu enzim yang berkontribusi memecah senyawa kimia yang mengatur tekanan darah.

Hasil pemindaian memperlihatkan bahwa konsentrasi maupun pergerakan MAO A di seluruh organ tubuh normal kecuali di paru-paru perokok. Konsentrasi MAO A perokok lebih rendah 50 persen daripada bukan perokok. Perlu dicatat bahwa studi terdahulu menunjukkan adanya pengurangan MAO A yang signifikan di otak perokok.

MAO A memecah senyawa kimia yang menganggu tekanan darah, sedangkan paru-paru merupakan organ metabolisme utama tempat senyawa-senyawa tersebut didegradasi. Menurunnya konsentrasi MAO A di paru-paru perokok merupakan salah satu efek merokok, termasuk perubahan tekanan darah dan fungsi paru-paru.

"Paru-paru perokok juga membentuk tracer kimia lebih lama dibanding selain perokok. Selain itu, perpindahan tracer ke saluran darah arteri lebih rendah pada perokok, khususnya pada menit pertama setelah injeksi," kata Fowler. Temuan ini menunjukkan bahwa tubuh perokok dan bukan perokok memberikan respon yang berbeda terhadap zat yang masuk ke tubuhnya melalui aliran darah, misalnya obat-obatan, obat bius, zat aditif, atau racun.

Fowler dan koleganya telah mempelajari MAO selama 30 tahun. Penelitian sebelumnya yang dilakukan kelompoknya menunjukkan bahwa otak perokok juga mengalami penurunan konsentrasi enzim lainnya yaitu MAO B.

"Untuk pertama kalinya, penelitian tersebut memperlihatkan bahwa merokok akan menurunkan kandungan MAO di otak dan pada beberapa organ tertentu sehingga menjadi petunjuk baru untuk mempelajari pengaruh rokok lainnya, misalnya menurunnya Parkinson pada perokok dan banyaknya perokok pada orang-orang yang menderita depresi atau pecandu zat-zat aditif," kata Fowler.

Pengaruh MAO yang berhubungan dengan rokok kemungkinan juga dapat digunakan untuk mempelajari hal-hal lainnya dengan membandingkan kandungan enzim antara tubuh perokok dan bukan perokok.

Sumber: http://www.kompas.co.id/

No comments: