Jul 21, 2009

MISTERI LABA-LABA

SEKELOMPOK peneliti di Bremen, Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelombat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan mikroskop electron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang dijumpai pada laba-laba lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.

Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri.

Para peneliti menyimpulkan bahwa laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya tari-menarik elektrostatik antar molekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimiter). Gaya-gaya van der Walls bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang dugunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa. (Rambut-rambut tersebut tak hanya ditemukan pada laba-laba. Pada tahun 2002, suatu penelitian menyimpulkan bahwa tokek yang menempel pada permukaan juga menggunakan gaya van der Waals).

Yang lebih mengejutkan, bagaimana keahlian bergantung pada 600.000 rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Inilah suatu kehebatan dari desain mikro. Tidak ada keraguan bahwa hanya Allah, Tuhan seluruh sekalian alam, yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan berjalan pada permukaan langit-langit.

No comments: